Rabu, 25 November 2015

Sound Horizon - Garasu no Hitsugi de Nemuru Himegimi (Indonesian Version + Translate)


硝子の棺で眠る姫君
Garasu no Hitsugi de Nemuru Himegimi
The Princess Who Sleeps In The Glass Coffin

Sound Horizon 7th Story Album - Märchen
Schneewittchen's Vocals by : Tomoyo Kurosawa
Music, Lyrics, & Composer - Revo
Singable by : MigiRuki

[Keterangan Warna Untuk Bagian Dialog :


-           Ibu Tiri
-          Schneewittchen
-          Märchen, Elise, & Dialog Sampingan
-      Pemburu
-      Para Kurcaci & Pelayan Pangeran
-      Pangeran

Bagian Dialog hanyalah terjemahan, jadi mungkin tidak akan pas dengan pengucapan aslinya.]


“Peti Mati Kaca. Putri Yang Terlelap.
Bagaimana bisa engkau berada dalam batas ini?
Nah, Mulailah bernyanyi...”

Kulitku yang sepu~tih~ sal~ju
Dan rambutku yang sehitam eboni
Dengan bibirku ya~ng merah semerah darah, berh’rap di musim dingin
Diriku pun terlahir...

Meninggalkan ke~lembu~tannya dan kehangatan wangi musim semi,
Perihnya dan manisnya luka ini menusuk, ibundaku pun pergi jauh meninggalkanku...

“Cermin  Oh wahai Cer~min,
Siapakah wani~ta~ yang tercantik yang a--da di dunia i~ni?”
“Itulah engkau, die Königin!”
“Ohohohohohoho!”

Ibu tiriku sangat dingin, mengingat cintanya ibunda kan~dungku
Memeluknya, Ku m’nari bersama ilusi, hari-hari berlalu dan aku tumbuh besar...

“Cermin  Oh wahai Cer~min,
Siapakah wani~ta~ yang tercantik yang a--da di dunia i~ni?”
“Itulah engkau, die Königin,
Tetapi...
S’karang adalah dia (Aku), Schneewittchen!”

“Ahh---!”
“Oh, Tuan Putri, tunggu...!”
“Jangan datang kesini!”
“Tunggu akuuu!”
“Tidaaak! Gak mungkiiiiin!”
“Tuan Putriiii!”

Dikejar oleh pemburu, aku pun berlari jauh ke dalam hutan
“Sebenarnya aku tidak mau melakukan ini, sejujurnya begitu...”
“Te~rus kenapa mau?”
“Tuan Putri, aku tidak bisa menentang perintah ratu.”
“Kumohon tolonglah aku!”
“Aku pun juga tidak mau membunuh Tuan Putri.”
“Kalau begitu  aku berjanji t’dak akan pulang kembali ke dalam istana.”
“Kalau begitu  aku juga akan membunuh babi sebagai penggantimu!”
“Un!”

“Lalu, Yang menunggu diriku adalah...”

Bayangan senja yang menelan jalan yang sedang diriku saat ini lalui,
Tersesat di dalam hutan tak dik’tahui, Menemukan rumah k’cil yang imut

“Uwaah... Lelahnya...”

“Ah! Ada yang tidur di tempat tidur khita!”
“Beneran?!”
“Apa dia sudah mati?”
“Kagak, dia itu mathih idup!”
“Semuanya, apa yang harus kita lakukan?”
“Hmm....”
“Biasanya ini saat-saat seorang pangeran tampan menciumnya, kan?”
“Oh!”
“Lalu, apa disini ada seorang pangeran tampan?”
“....Apa kakek-kakek tampan juga boleh?”
“Itu dia!”
Guten Morgen! ” (Selamat Pagi!)
“Oooh!”

[“Brengsek, siapa kau?”
“Namaku adalah Idolfried Ehrenberg, tapi panggil saja aku Ido.”
“Jangan bercanda, Dimana Cortés ?!”
“Aku tak perlu memberitahukannya kepada orang bodoh seperti mu.”
“Diam kau!”]

Aku yang cantik jelita ini, ketika pertama kali terbangun, apa yang sedang menungguku adalah tujuh kurcaci aneh dengan gaya bicara yang lucu. Setelah itu, ibu tiriku mencoba melakukan banyak cara agar dapat membawaku ke kematian, tetapi setiap waktu, ajaibnya, aku masih dapat hidup!

“Permisi?”
“Ma~afkan aku, ya nenek.
Aku tak boleh membiarkan orang asing masuk ke rumah.”

“Sendirian ya? Bagus sekali!
Nah, ‘kan kuberi sebuah Apfel (Apel), dari diriku kuberi pada kamu, ini!”

“Ma~afkan aku, ya nenek.
Tak mau. Aku tidak boleh menerima apapun itu...”

“Walah walah, kau terlalu khawatir ya!
Jika engkau sebegitu Zweifel (Ragu), kau bisa berbagi dua dengan nenek!”

Tak dapat m’nolak godaan Teufel (Iblis). Rasa manis da~ri tujuh dosa besar.
“Selamat makan! ...Ugh!”

“Cermin  Oh wahai Cer~min,
Siapakah wani~ta~ yang tercantik yang a--da di dunia i~ni?”
"Itulah engkau, die Königin !"
“Ohohohohohoho!”

[“Jadi begitu. Jadi kau telah tertipu, ya?
Kalau begitu, apakah kita harus menggunakan selera aneh lelaki itu untuk membalaskan dendammu?
Nah, sedikit lagi. Lawan nasibmu sedang menunggu di dalam dunia mimpi.”]

Dimanakah calon pengantin ideal ku itu s’karang berada?
Ah, ku telah mencarinya dari barat ke timur,
Utara ke selatan, menerjang hujan dan angin,
Tetapi tetap belum ku temukan diri~nya

Gadis yang belum bermekar, wanita tua yang t’lah mekar,
Tunas dan bunga, Dari semuanya yang hidup dan s’emua orang
ku mencoba cintai tapi tak k’temukan

Bayangan senja yang menelan jalan yang sedang diriku saat ini lalui,
Tersesat di dalam hutan tak dik’tahui, Menemukan rumah k’cil yang imut

Ku temukan kau terkurung dalam peti kaca,
Engkau yang mati bagaikan tertidur,
Ah, lebih cantik dari siapapun juga,
Akhirnya, ku temukan kau!

“Para Zwerge (Kurcaci), maukan kau memberiku jasad itu?”
“Bagaimana pun”
“Juga”
“Kau lihat,”
“Dia”
“Itu”
“Pangeran!”
“Tentu saja!”
“Kenapa tidak?”

[“Nah, sebentar lagi orang-orang bego itu akan melakukannnya loh.”]

“Kalian semua, hati-hati saat membawanya ya!”
“Baik, yang mulia!”

[“Apa kau siap, Tuan Putri?”]

“—Ah!”
"Guten Morgen! ” (Selamat Pagi!)
“Ahhhhhh!"

[“Nah, saatnya pembalasan dendam dimulai!”]

Dengan kulitku seputih sihir,
Rambutku sehitam obsidian,
Bibirku yang semerah bara-bara api,
Sejak kau yang terbakar dengan kecemburuan,
S’patu merah panas itu—

M’nari sampai mati!

“Ahhh!! Panas panas panas! Ahhh! Panas panas! Aaaahhh!!”
“Kyahahaha! Ahahahahaha!
Apaan tuh? Tak bisakah kau menari lebih meriah lagi?
Lagi pula ini kan pernikahan anak manismu yang tersayang loh! Ahahaha!”
“Apaan sih ini....?”

[“Cermin Oh, Cermin, Cermin--Mär, Siapakah gadis terimut yang ada di dunia ini? Ufufufu!”
“Tentu saja, itu adalah Tuan Putri Elise.”
“Benarkah? Senangnya~! Ahahahaha!”]




-------------------------------------------------------------------------------------------------
P.S. :
Akhirnya dipost juga! Ini adalah salah satu lagu kesukaanku dari album Sound Horizon ke 7, Marchen. Terutama karakter Schneewittchen yang ceritanya berdasarkan kisah Snow White dari cerita aslinya. Bercerita tentang kisah pembalasan dendam Schneewittchen terhadap sikap ibu tirinya yang telah menyiksanya dan menipunya, hingga pada akhir cerita ia disuruh untuk memakai sepatu dari bara api dan menari sampai mati.

Dalam lagu ini bagian dialognya hanya ku terjemahkan saja, tidak dipaskan dengan pengucapan dialog aslinya dalam lagu. Yang dibuat singablenya hanya bagian lagu saja. Dan ada beberapa bahasa Jerman di dalamnya, jadi maaf kalau ada arti yang salah. Di sana juga ada dialog sampingan yang berbeda cerita tentang seseorang bernama 'Ido'. Tidak semua ceritanya berdasarkan kisah Snow White, jadi dimasukkan dialog sampingan dengan cerita tertentu. Lalu disana ketika Märchen berkata 'Selera aneh lelaki itu', itu mungkin maksudnya karena sang Pangeran Biru menyukai seorang mayat yang cantik, dan ia pun membawanya ke istana.

"Jadi, Cermin oh Cermin, siapakah wanita paling cantik di negeri ini?" /yangjelasbukankamuMig
/kacapunretak

0 komentar:

Posting Komentar